Indian Ocean Devil Ray Project in Indonesia [IODRI]: Next Steps
Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Padjadjaran memiliki sejumlah program dan kegiatan yang telah terencana dan terus dilakukan serta dikembangkan. Selain pelaksanaan pembelajaran transformative learning, pengabdian masyarakat dan juga kegiatan riset yang dilakukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. Salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Program Studi Perikanan Kampus Pangandaran, adalah kegiatan riset.
Kemudian, kegiatan penelitian dalam sektor perikanan, khususnya riset di bidang dinamika populasi perikanan, kajian mengenai penurunan jumlah individu khususnya dari jenis species yang dilindungi akibat aktivitas manusia belum terlalu banyak dilakukan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. Sebagai salah satu aktivitas manusia yang berakibat pada penurunan jumlah individu dan jenis species yang dilindungi adalah dari kegiatan penangkapan ikan. Aktivitas perikanan yang tidak ramah lingkungan [unfriendly fishing menthods] masih dilakukan oleh nelayan-nelayan di Indonesia, khususnya nelayan-nelayan skala kecil [small-scale fisheries] dan jumlahnya tidak terdata dengan baik. Penyebab nelayan-nelayan melakukan aktivitas penangkapan tidak ramah lingkungan, diantaranya adalah (1) ketidaktahuan dan pemahaman yang rendah terhadap jenis biota dan species yang dilindungi; (2) secara tidak sengaja tertangkap olen nelayan sebagai ikan hasil tangkapan sampingan (non-targeted species); (3) desakan ekonomi sehingga menjadikan ikan yang dilindungi menjadi target utama penangkapan [targeted species].
Berdasarkan hal tersebut di atas, dosen dan mahasiswa Program studi Perikanan Kampus Pangandaran yang dipimpin oleh Alexander M. A. Khan, S.Pi., M.Si., Ph.D menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dari Newcastle University, United Kingdom yang dipimpin oleh Professor Per Berggren melaksanakan kolaborasi penelitian [research collaboration] dengan nama Indian Ocean Devil Ray Project in Indonesia [IODRI] yang fokus meneliti ikan yang dilindungi yang tertangkap olen nelayan, baik sebagai ikan utama maupun ikan sampingan serta jenis-jenis alat tangkap yang digunakannya untuk jenis ikan pari Mobula [Mobula sp]. Kegiatan riset telah berlangsung selama lebih dari dua tahun sejak tahun 2020 dan telah berhasil mengumpulkan sampel tissue dan vertebrae sebanyak lebih dari 100 samples berasal dari Cilacap dan Palabuhanratu. Selama kegiatan riset berlangsung, mahasiswa yang ikut terlibat dan telah berhasil mengantarkan mahasiswa menyelesaikan skripsi sebanyak lima orang dan saat ini masih ada dua orang dalam tahap penyelesaian skripsi. Mahasiswa dari Prodi Perikanan Kampus Pangandaran yang ikut dalam kegiatan adalah Alda Awayan Banjarsari dari Angkatan 2018 dengan topik kajian Identifikasi Keragamanan Genetik Pari Mobula di Cilacap menggunakan primer RAPD.
Kegiatan riset ini merupakan bagian dari riset utama yang dilaksanakan di Indian Ocean oleh Newcastle University UK melibatkan negara lain, diantaranya: Bangladesh, Maldives, Zanzibar, South Africa, Pakistan dan Kenya. Tujuan utama dari kegiatan riset oleh Newcastle University ini adalah untuk mengetahui dinamika populasi pari mobula di wilayah Lautan Hindia. Sumber pendanaan kegiatan riset berasal dari the Save Our Ocean [SOS], the Banyan Tree Foundation dan hibah internal UNPAD.
Pari Mobula termasuk jenis biota laut yang unik karena memiliki keadaan biologis yang unik seperti sangat lambat dalam proses reproduksi, memiliki tingkat kematangan gonad atau fekunditas yang sangat rendah dengan jumlah anakan antara 1-2 ekor per reproduksi dalam jangka waktu antara 2-5 tahun, serta tingkat eksploitasi yang sangat tinggi yang berakibat pada hasil tangkapannya terus menurun dalam dua dekade terakhir dari tahun 1998-2018 berdasarkan data dari Kementerian Perikanan dan Kelautan RI. Selain itu, pada tahun 2016, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia mengeluarkan suatu pedoman pengelolaan perikanan pari mobula dalam bentuk suatu Rencana Aksi National Konservasi Pari Manta Tahun 2016-2020 [https://kkp.go.id/djprl/artikel/12200-rencana-aksi-nasional-konservasi-ikan-pari-manta]. Sebelumnya, baru pada tahun 2014, pemerintah melalui Keputusan Menteri Kelautan No. 4/2014 [https://kkp.go.id/djprl/kkhl/artikel/28477-kepmen-kp-4-tahun-2014-tentang-perlindungan-ikan-pari-manta-manta-spp] mengeluarkan peraturan mengenai status perlindungan penuh pari manta [Manta spp] setelah pada tahun 2013 pari mobula dimasukkan kedalam Appendix-II dalam sidang tahunan convention on international trade in endangered species of wild fauna and flora (CITES) oleh international union for conservation of nature (IUCN) yang berarti perdagangan internationalnya diawasi dan dikontrol secara ketat.
Fungsi ekologi pari Mobula dalam jejaring ekosistem perairan baik kawasan pesisir [coastal areas] maupun lautan [open waters] sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dalam jejaring makanan, pari mobula berperan sebagai filter feeder dengan zooplankton, krill dan ikan kecil sebagai makanan utamanya dan termasuk jenis hewan beruaya jauh [high migratory species] antar samudera. Populasi pari Mobula di alam mengalami penurunan akibat penangkapan baik sebagai tangkapan utama [targeted species] maupun tangkapan sampingan [by-catch species]. Hal tersebut terjadi karena pari Mobula ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan bagian tubuh yang dapat dijual seperti insang, daging, tulang dan kulit. Oleh karena itu, kondisi tersebut dirasakan perlu dilakukan kajian mengenai kondisi pari mobula yang tertangkap baik dari aspek biologi maupun dari aspek teknologi penangkapan serta dari aspek sosial ekonomi nelayan.
Riset yang dilakukan diantaranya kondisi biologi ikan yang dilindungi dan teknik penangkapan ikan yang digunakan serta kondisi social ekonomi nelayan. Riset ini dilakukan di Palabuhan Ratu, Jawa Barat dan Pelabuhan Cilacap di Jawa Tengah. Data riset ini bersumber dari studi literature dan survei lapangan Data primer diantaranya adalah: nama lokal species mobula, data morphometric pari mobula [lebar tubuh [disc width/DW] dan panjang tubuh [disc length/DL]], lebar mulut Mobula [mouth width] jenis kelamin pari mobula [claspers present], bobot tubuh pari Mobula [body weight]. Data sekunder diperoleh dari wawancara dan interview bersama nelayan, petugas pelabuhan dan pihak lainnya yang berhubungan dengan perikanan pari Mobula. Interview dan wawancara menggunakan kusioner open-ended dan close-question. Analisis data dilakukan untuk menjawab tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengetahui kondisi biologi ikan yang dilindungi dan teknik penangkapan ikan yang digunakan serta kondisi social ekonomi nelayan.
Dalam riset kolaborasi ini keuntungan yang diperoleh oleh Program Studi Perikanan kampus Pangandaran yakni mendapatkan manfaat teoritis terhadap pengkayaan ilmu pengetahuan [body of knowledge] di Indonesia dan manfaat praktis pengkayaan pengalaman bagi dosen dan mahasiswa di lapangan. Selain itu, terjalinnya jejaring riset [network] yang luas dan komunikasi yang intens antara para peneliti di Program Studi Perikanan Kampus Pangandaran dengan peneliti luar negeri serta meningkatkan jumlah publikasi para peneliti di Program Studi Perikanan kampus Pangandaran dalam jurnal ilmiah yang bereputasi internasional sehingga dapat meningkatkan reputasi dan para intelektual di Program Studi Perikanan Kampus Pangandaran dalam dunia Internasional.
Pari mobula sering ditemukan dalam pendaratan ikan di wilayah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu dan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, oleh karena itu dalam kolaborasi riset ini diharapkan perairan di sekitar PPN Palabuhanratu dan PPS Cilacap dijadikan salah satu sumber referensi dan rekomendasi dalam merumuskan strategi pengelolaan pari mobula di Indonesia, selain itu dapat dijadikan dasar perumusan dalam perencanaan zona penangkapan sebagai daerah konservasi serta referensi implementasi cara penenganan pelepasan pari mobula saat tertangkap oleh nelayan.
0 Komentar