Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia diwakili oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Indonesia menyelenggarakan kegiatan lokakarya International Regional Workshop: Scoping the next World Ocean Assesment [WOA] berkolaborasi dengan UNDOALOS (United Nations on Division for Ocean Affairs and the Law of the Sea) dan Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum). Kegiatan lokakarya WOA diselenggarakan selama tiga hari mulai tanggal 13 sampai dengan 15 Desember 2022 di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dihadiri oleh delegasi peneliti dari 19 negara, yaitu perwakilan organisasi internasional, badan PBB dan perwakilan Kementrian/Lembaga serta perguruan tinggi dari luar dan dalam negeri. Perguruan tinggi dari Indonesia, berasal hanya dari tiga kampus, yaitu dari Universitas Padjadjaran, yang mengirimkan Ketua Program Studi Perikanan Kampus Pangandaran, Alexander M. A. Khan, S.Pi., M.Si., Ph.D, IPB University, Dr. Yonvitner, S.Pi., M.Sc dan dari Universitas Sam Ratulangi, Dr. N. Gustaf Mamangkey, S.Pi., M.Sc. Tujuan dari kegiatan lokakarya internasional ini untuk melakukan identifikasi dan membahas mengenai cakupan penilaian global terkait dengan keadaan lingkungan laut, termasuk dalam aspek lingkungan, ekonomi dan sosial secara mendalam. Keterlibatan Universitas Padjadjaran sebagai salah satu delegasi dari perguruan tinggi dalam kegiatan bertaraf international merupakan salah satu pencapaian indikator kinerja utama, yaitu indikator hasil kerja dosen yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan mendapat rekognisi secara internasional, sesuai dengan arahan dari Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE dan dukungan penuh dari Pimpinan PSDKU UNPAD Pangandaran, Bapak Dr. Drs. H. Bambang Hermanto, M.Si.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin dan Bupati Belitung Sahani untuk menyambut para delegasi di Museum Maritim, yang bertepatan dengan peringatan Hari Nusantara pada tanggal 13 Desember 2022. Pada kesempatan tersebut, Pj. Gubernur menyampaikan komitmen beserta dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan WOA sebagai bentuk upaya dalam menjaga kesehatan laut dan lingkungan global. Selanjutnya, Bapak Radian Nurcahyo selaku Asdep Hukum dan Perjanjian Maritim pada Kedeputian Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi mengatakan implementasi nyata dari pemerintah Indonesia dalam memulihkan dan mempertahankan kesehatan laut sejatinya telah dilakukan sebagai bentuk dari tindak lanjut beberapa komitmen yang telah disepakati pada pertemuan KTT G20 lalu. Contohnya, Sebagai upaya dalam mencapai SDG 14 (Life Below Water) melalui 4 pilar NBAAP yaitu Blue Health, Blue Food, Blue Innovation, and Blue Finance, Indonesia telah menandatangani kerja sama NBAAP (National Blue Agenda Actions Partnership) yang berkolaborasi dengan 8 organisasi internasional yang berada di bawah naungan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Sebelumnya, pada tahun 2018, Pemerintah Indonesia telah menjadi inisiator forum kerjasama antar negara pulau kepulauan, hal tersebut merupakan sebuah langkah besar Indonesia di tingkat internasional. Deklarasi AIS Forum pada tahun 2018 juga mempertegas komitmen Indonesia dalam mewujudkan pembangunan lingkungan laut yang lestari serta berkelanjutan. AIS Forum dihadiri oleh partisipan dari 47 negara pulau dan kepulauan ini telah melaksanakan berbagai aktivitas nyata di empat area kerjasama yang meliputi: mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; ekonomi biru; penanganan sampah plastik laut; serta tata kelola kelautan dan kemaritiman. Pada tahun 2023 yang akan datang Indonesia mendapat amanat untuk menjadi tuan rumah pada pertemuan pertama tingkat kepala negara/pemerintahan AIS Forum (1st High Level Meeting of the Archipelagic and Island States Forum – 1st HLM). Kemenko Marves RI bersama dengan AIS Forum dan UN-DOALOS selanjutnya setelah menyelenggarakan kegiatan regional workshop di Belitung akan dilanjutkan kegiatan pertemuan Menteri ke-4 forum negara pulau dan kepulauan (4th Ministerial Meeting of the Archipelagic and Island States Forum), sehingga diharapkan output dari kegiatan di Belitung menjadi salah satu bahan rekomendasi pada pertemuan tingkat Menteri maupun pada pertemuan 1st HLM AIS Forum tahun 2023.
Pada pertemuan di Belitung, Mr. Marco Boccia selaku program manager officer menngatakan bahwa UNDOALOS sangat menghargai pentingnya peran dan kontribusi Indonesia dalam mengembangkan penilaian kelautan terpadu, melalui World Ocean Assessment diharapkan penilaian kelautan terintegrasi global dalam membangun sains, data, dan pengetahuan yang lebih baik untuk mendukung pembuatan kebijakan menuju laut yang berkelanjutan dan sehat. Pada kesempatan yang lain, Mrs. Karen Evans selaku Joint Coordinator of the Group of Experts of the Regular Process UN-DOALOS, menegaskan bahwa tujuan dari Regional Workshop yang diselenggarakan oleh Indonesia adalah untuk mendorong kemitraan dan kerjasama, serta mengumpulkan saran dari setiap negara meliputi topik, format dan informasi data yang paling berhubungan untuk disampaikan pada siklus ketiga untuk dipakai oleh pembuat kebijakan di seluruh negara yang nantinya akan digunakan untuk membuat keputusan kebijakan yang lebih baik menuju kesehatan laut serta berkelanjutan.
Saat session penutupan kegiatan Regional Workshop: Scoping the next WOA pada tanggal 15 Desember 2022 yang dilakukan oleh Jodi Mahardi selaku Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi. Dalam sambutan penutupan, Jodi Mahardi mengharapkan bahwa hasil dari workshop akan menjadi acuan berbasis sains untuk pengembangan platform penilaian lingkungan laut nasional NOA (National Ocean Assessment).Selanjutnya, Jodi Mahardi menyampaikan bahwa kerjasama menjadi hal penting untuk pengingkatan kapasitas, mendorong kolaborasi nyata, tata kelautan yang baik dan kelestarian laut. Pemerintah Indonesia akan mendorong Sekretariat AIS Forum untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai lembaga International lainnya dalam mewujudkan tata kelola kelautan yang berkelanjutan dan laut yang lestari. Selain peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, kembali ditegaskan akan pentingnya akselerasi program biru. Indonesia mempunyai komitmen untuk terus melaksanakan akselerasi kelautannya dengan Blue Economy sebagai tuas ungkit. Selain itu, beberapa inisiatif sedang digencarkan meliputi pengembangan kerangka pembiayaan strategis ekonomi biru dan penerapan mekanisme evaluasi dengan mekanisme Blue Economy Development Index.
Bibliography:
- Sumber berita: Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, No. SP-406/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XII/2022, 13 Desember 2022;
- Link berita: https://maritim.go.id/detail/indonesia-dorong-pakar-internasional-lakukan-penilaian-kelautan-dunia
- Diakses: 22 Desember 2022.
0 Komentar